Minggu, 13 November 2011

Ada Suku Komodo di Balik Komodo

“Kami bukan orang Manggarai, kami adalah Suku Komodo”. ujar Muchdar, pemuda berumur kisaran seperempat abad, menegaskan hal tersebut di Pulau Komodo ketika ditanya mengenai Suku Komodo. Ia menegaskan perbedaan sukunya dengan suku-suku yang mendiami Flores, Nusa Tenggara Timur, entah itu Manggarai, Flores, Bugis, atau Bima.

Secara fisik, masyarakat Suku Komodo memang berkulit lebih cerah ketimbang masyarakat Flores yang berkulit lebih gelap. Bahasa yang mereka gunakan pun berbeda, baik secara logat hingga perbendaharaan kata. Padahal, secara teritorial, mereka berada dalam satu daerah administrasi yang sama.

Komodo "Naik Daun"

PantonaNews.com - Kabar yang menggembirakan bagi Bangsa Indonesia, ternyata Taman Nasional Komodo (TNK) terpilih sebagai salah satu dari “ Tujuh Keajaiban Alam Dunia” versi New 7 Wonders Foundation (N7WF). Selain TNK, keajaiban alam dunia lainnya yang masuk adalah hutan Amazon (Brasil), Pantai Halong Bay (Vietnam), air terjun Iguazu Falls, Jeju Island (Korea Selatan), sungai bawah tanah Puerto Princesa (Philipina), dan Table Mountain (Afrika Selatan). Masing-masing memeiliki keunikan dan ke-eksotik-an tersendiri.

Sebagai konsekuensi langsung dari kemenangan tersebut, jelas nama Komodo naik daun, menjadi begitu popular. Sebagai gambaran, dengan menggunakan mesin pencari (search engine) Google, dengan kata kunci “Komodo”, saat ini ditemukan 32.200.000 hits. Komodo makin mendunia, karena sebelumnya juga sudah dikenal sebagai Warisan Alam Dunia yang wajib dilestarikan.

Telur Komodo Menetas di Belanda

ROTTERDAM, KOMPAS.com - Sebuah telur komodo menetas di negeri Belanda, pada Minggu (6/11/2011). Bayi komodo tersebut kini dirawat di Kebun Binatang Blijdrop, Rotterdam.

Telur itu menetas tanpa dierami induknya. Sejak 24 April 2011, telur komodo itu telah ditempatkan di inkubator dengan suhu 30 derajat untuk mendapatkan kondisi perkembangan optimum.

Menetasnya telur komodo ini mendapat perhatian khusus dari tim Kebun Binatang Blijdrop. Tim harus menunggu dari Sabtu (5/11/2011) pagi setelah menemukan adanya retakan di kulit telur. Cangkang telur pecah pada keesokan harinya dan muncullah bayi komodo berukuran panjang 20 cm.

Peta Pulau Komodo


Lihat Peta Lebih Besar

Museum Komodo Perantara ke Pulau Komodo

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) penting artinya untuk memperkenalkan komodo kepada wisatawan. Menurut Kepala Museum Komodo Suci Saadiyah, tempat tersebut bisa menjadi salah satu media perantara menuju Pulau Komodo.

"Di sini (TMII) miniatur Indonesia. Apa yang dilihat wisatawan di sini semoga bisa mendorong mereka untuk melihat yang aslinya," kata Suci kepada Kompas.com di TMII, Jakarta, Minggu ( 13/11/2011 ).

"Komodo Lolos, NTT Semakmur Bali"

VIVAnews - Duta untuk Komodo Jusuf Kalla optimistis Taman Nasional Pulau Komodo akan menjadi satu dari tujuh keajaiban alam dunia. Jika sampai terjadi, Nusa Tenggara Timur di mana Pulau Komodo berada, akan menjadi ikon dan tujuan wisata baru.

"Kita sebelumnya punya Bali. Bali makmur karena pariwisata. Tapi, NTT makmur meski matahari 'keras', dengan ikon baru ini menumbuhkan ekonomi-ekonomi baru," kata Jusuf Kalla dalam jumpa pers di Gedung Energy, Jakarta, Sabtu 12 November 2011.

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya. Sebanyak 11 buah gunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl).

Keadaan alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri. Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas; ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo (Varanus komodoensis).

Selengkapnya :
http://www.dephut.go.id